PERISTIWA KONFLIK DAN PERGOLAKAN YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN (VESTED
INTEREST)
1.
Pengertian
Pergolakan daerah yang berkaitan dengan kepentingan dapat diartikan sebagai suatu gerakan social vertical dan horizontal yang dilakukan serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan kehendak atau cita-cita demi kepentingan yang tertanam dengan
kuat pada suatu kelompok.
Pergolakan daerah sering diwarnai kerusuhan-kerusuhan dan tindakan separatis atau ingin memisahkan diri.
2. Penyebab adanya pergolakan daerah
Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya pergolakan daerah, diantaranya:
-Program pembangunan yang tidak memperhatikan keadaan social budaya masyarakat.
Misalnya harus memperhatikan apakah kehadirannya meningkatkan kualitas masyarakat atau meresahkan, apakah melestarikan atau memudarkan nilai dan norma yang ada, apakah menggunakan lahan produktif masyarakat atau tidak. Hal ini harus diperhatikan agar tidak terjadi kondisi sosial yang disintegratif.
- Kurang berfungsinya lembaga-lembaga control masyarakat
Lembaga-lembaga control masyarakat seperti kehakiman, kejaksaan dan lembaga dibidang pemerintahan apabila kurang berfungsi dengan baik, dapat memunculkan gejolak-gejolak dalam masyarakat dan memunculkan banyak penyimpangan nilai dan norma. Kondisi seperti ini mudah menyebabkan pergolakan yang menuntut adanya keadilan.
- Ketidakstabilan situasi politik dan keamanan nasional
Stabilitas politik dan keamanan nasional yang tidak mantap akan mendorong munculnya gejolak di daerah yang ingin melepaskan diri dari pusat. Contohnya konflik di Aceh, Maluku dan Papua.
- Sarana-sarana komunikasi dan interaksi social antar daerah di berbagai bidang tidak berjalan dengan baik
Semakin efektif saluran dan kontak komunikasi social ekonomi dan kebudayaan antar daerah akan semakin banyak memberi wawasan bagi pola pikir dan alternatif tindakan di masyarakat sehingga gejolak yang ada semakin kecil. Begitu pula dengan sebaliknya.
- Kesenjangan social ekonomi dalam masyarakat
Kesenjangan social ekonomi akan memunculkan kecemburuan di dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan gejolak seperti kerusuhan disertai perusakan pertokoan dan mobil-mobil mewah.
Selain beberapa factor tersebut, masih ada beberapa faktor lain. Yaitu:
· Ketidakpuasan terhadap pembangunan, kebijakan dan pembagian pendapatan antara daerah dengan pusat yang tidak adil
· Sikap primordialisme yang berlebihan
· Pertentangan-pertentangansosial lain
yang berkepanjangan dan sulit diatasi
· Keinginan untuk mendapatkan kekuasaan
· Adanya perbedaan pandangan dan ideologi
· Tindakan sewenang-wenang dari pihak pemegang kekuasaan
· Adanya tokoh sebagai pendorong dan symbol pergolakan
3.
Contoh pergolakan
berkaitan dengan kepentingan daerah yang pernah terjadi di Indonesia
Pemberontakan APRA
(AngkatanPerangRatuAdil)
=>Latarbelakang :
- Kalangan Kolonialis Belanda ingin mengamankan kepentingan ekonominya di Indonesia.
=>Tujuan :
Untuk mempertahankan kedudukan Negara Pasundan.
=>Tokoh :
- Kapten Westerling,
APRA, Sultan Hamid II
=> Usaha Pemerintah :
- Secara diplomasi :
Tekanan terhadap pimpinan pasukan Belanda.
- Secara militer
:Pemerintah mendatangkan kesatuan polisi dan polisimiliter.
=>Dampak :
- Pasukan APRA dapat menguasai
Kota Bandung dalam beberapa
jam.
Andi Aziz
=>Latar belakang :
- Menuntut hanya pasukan APRIS
dari KNIL yang bertanggung jawab atas keamanan
Negara Indonesia Timur (NIT).
=>Tujuan :
- Untuk mempertahankan dan menegakkan
Negara Indonesia Timur.
=>Tokoh :
- Andi Aziz dan KNIL
=> Usaha Pemerintah :
- Pemerintah membuat ultimatum untuk Andi Aziz,
isinya "4 x 24 jam laporke Jakarta dan mempertanggung jawabkan atas perbuatannya."
- Menggelar operasi militer yang
dipimpin oleh Kolonel A. E Kawilarang.
=>Dampak :
- Andi Aziz dengan pasukannya menyerang markas
TNI di Makassar sehingga pecah pertempuran.
Pemberontakan RMS
(Republik Maluku Selatan)
=>Latarbelakang :
- Tidak menerima terjadinya proses
kembali kenegara kesatuan dan tidak setuju dengan masuknya
KNIL kedalam APRIS.
=>Tujuan :
- Untuk menyelesaikan persoalan RMS
dengan cara damai.
=>Tokoh :
- Dr. Soumokil, Dr. J Leimana, Achmad Wiranatakusumah,
Slamet Riyadi, dan Mayor SuryoSutandrio.
=>Usaha Pemerintah :
- Menyelesaikan masalah RMS dengan caradamai.
Misi damai itu diketuai oleh
Dr. jLeimana.
- Dibentuk pasukan eksedisi khusus
(APRIS/TNI) di bawah pimpinan Alex Kawilarang.
=>Dampak :
- Adanya praktek intimidasi,
teror, dan serangkaian pembunuhan di
berbagai tempat.
4. Beberapa hal yang dijadikan pedoman dalam
meminimalkan terjadinya pergolakan daerah
a.
Menyusun perencanaan pembangunan sebaik mungkin yang
mengarah pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan berusaha
meminimalkan terjadinya konflik dimasyarakat
b.
Memfungsikan secara optimal lembaga-lembaga sosial
kemasyarakatan sebagai kontrol sosial.
c.
Mengefektifkan sarana-sarana komunikasi,interaksi atau
kerja sama antar kelompok atau daerah dengan baik sehingga akan memberikan
bekal wawasan budaya yang lebih luas dan banyak mengetahui alternatif perilaku
kelompok lain
d.
Berbagai pihak yang ada di masyarakat diajak bersama sama
dalam kelangsungan proses pembangunan. Tidak diciptakan jarak yang jauh antara
aparat pemerintah dengan rakyat kecil.
e.
Proses pembauran bangsa atau proses pembauran antar suku
harus tetap dijalankan dengan transmigrasi contohnya
f.
Menegaskan pelaksanaan tata nilai hukum dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan kehidupan yang adil
g.
Membudayakan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 pada
seluruh lapisan masyarakat,baik melalui lembaga formal maupun non-formal secara
opimal.